Selasa, 05 Januari 2016

Supply Chain Teh Botol Sosro

Penulis : Aditya Priyambodo dan Yandra Rahardian Perdana
Tahun penerbit :  2011
sumber :http://journal.uin-suka.ac.id/media/artikel/INT140101-Jurnal%20Inovasi%20Industri%20Vol%201%20No.%202-4.pdf

Peran jaringan distribusi dan transportasi sangatlah vital terhadap produk-produk yang beredar di pasaran. Jaringan distribusi dan transportasi memungkinkan produk pindah dari lokasi produksi ke lokasi konsumen akhir. Yang seringkali dibatasi jarak yang sangat jauh. Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu dengan jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik sangat menentukan kesuksesan sebuah produk. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola jaringan distribusi merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang sangat penting untuk industri

Supply Chain Management adalah manajemen yang mengenai arus barang sejak dari sumber yang paling hulu sampai hilir akhir yaitu konsumen. Tujuan utama adanya supply chain management adalah penyerahan atau pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan, mengurangi waktu penyampaian, dan memuaskan kegiatan perencanaan dan distribusi. 

Metode Penelitian

Sumber Data

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui system supply chain management sirkulasi botol produk the botol sosro terkait pengiriman produk jadi dan penarikan botol kosong kembali ke pabrik.

  • Analisis Data
Beberapa ukuran yang digunakan untuk memonitor kinerja persediaan adalah
  1. Tingkat perputaran persediaan
  2. Inventory days of supply adalah rata-rata jumlah hari suatu perusahaan bisa beroperasi dengan jumlah persediaan yang dimiliki
  3. Fill rate adalah presentase jumlah item yang tersedia ketika diminta oleh pelanggan

Hasil penelitian

Sistem Informasi Manajemen

Supply Chain Management merupakan salahsatu proses yang krusia dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar perusahaan terjadi. Konsep kerjasama ini kemudian berkembang menjadi E-SCM dengan menggunakan internet , intranet maupun ektranet sebagai media komunikasi online dan real time.

Proses Produksi
Proses produksi di PT. Sinar Sosro, Ungaran dalam pembuatan Tbs secara umum dilakukan dalam 3 tahap yaitu :
  • Proses pengolahan air (di Unit Water Treatment)
  • Proses pembuatahn teh cair manis (di unit Kitchen)
  • Proses pembotolan (di unit Bottling Line)
Bahan baku pembuatan teh cair manis adalah teh kering, gula industry dan air baku. Air baku adalah air yang telah mengalami beberapa tahap proses pengolahan di unit Water Treatment.
Proses di Water Treatment
Untuk kebutuhan air di peroleh dari sumur bawah tanah PT. Sinar Sosro , Ungaran  dan dipakai proses produksi secara bergantian 4 jam sekali .
 Proses di unit Kitchen
Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan teh cair pahit , pencampuran TCP dengan sirup gula.
Proses di unit Bottling Line
Pada proses ini botol yang sudah tidak bisa dipakai lagi diberi label “rejected” yang nantinya akan dimusnahkan, sedangkan botol yang masih bisa digunakan dilakukan pembersihan ulang.

Botol-botol yang masuk dalam proses pembotolan diklasifikasikan menjadi 3 macam, antara lain:
1.Botol dari konsumen, yakni botol yang diperoleh dari tempat pemasaran dan dikembalikan ke pabrik untuk diproses dan digunakan kembali.
2.Botol dari pencucian manual, meliputi botol non-standar yang tidak dapat dibersihkan dengan mesin bottle washer.
3.Botol baru. Pembelian botol baru dari supplier dilakukan setahun sekali dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Sirkulasi penanganan botol digudang PIPB
  1. Peneriman PB
  2. Penyimpanan PB
  3. Pemakaian PB untuk produksi
  4. Proses Produksi
  5. Penyimpanan PI
  6. Pengeluaran PI
  7. Penghancuran botol
Reverse Logistic
Reverse logistic merupakan aliran balik material komponen dan produk menuju ke hulu rantai pasokan. Reverse logistic juga merupakan aktivitas yang spesifik, memerlukan keahlian dan bukan kompetensi inti mayoritas perusahaan.  Reverse logistic sebagai aktivitas untuk merencanakan, mengaplikasikan, mengendalikan proses agar tercapai efisiensi terkait dengan arus material sampai produk jadi.  Aktivitas utamanya adalah mengumpulkan produk yang akan diperbaharui dan melakukan redistribusi material baru yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar